PROBLEM BIKIN ALBUM SAAT INI
PROBLEM BIKIN ALBUM SAAT INI
Bicara tentang problem yang dihadapi Label tak lepas dari masalah biaya. Coba kita estimasi kisaran biaya untuk satu single lagu :
1. Biaya produksi satu lagu (pembelian/royalty lagu, aransemen, bayar musisi, tracking, mixing, mastering, dll) : Rp. 20-50 Juta
2. Biaya produksi video klip satu lagu : Rp. 50-200 Juta
3. Biaya promosi : Rp. 50-200 Juta
Jadi bila dihitung secara kasar, untuk satu single dibutuhkan dana berkisar Rp. 120-450 Juta. Itu baru untuk single, bukan satu album penuh dan belum termasuk biaya kontrak, pajak dan sebagainya.
Berapa biaya untuk satu album ? Coba kembali kita hitung, misalnya dengan asumsi 1 album terdiri 10 lagu :
1. Biaya produksi 10 lagu : Rp. 200 juta
2. Biaya produksi video klip 2 hits single : Rp. 100 juta
3. Biaya promosi : Rp. 100 juta
4. Biaya produksi 25.000 buah CD/kaset dan distribusinya : Rp. 200 juta,-
Maka kita dapatkan angka Rp. 600 juta untuk biaya 1 album.
Besarnya biaya tersebut membuat perusahaan rekaman harus berpikir ekstra hati-hati ketika akan meluncurkan single artisnya, apalagi jika artisnya merupakan pendatang baru. Makanya jangan heran bila saat ini banyak penyanyi atau band yang punya single dan video clip tapi tak pernah punya Album. Album biasanya akan dibuat bila artis menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Sebagai barometer keberhasilan pasar biasanya digunakan radio & penjualan RBT. Jika penerimaan pendengar radio baik, lagu banyak diminta untuk diputar dan menempati 10 tangga lagu teratas maka ada harapan lagu diproses lebih lanjut hingga menjadi album. Pihak Stasiun TV juga tidak mau begitu saja menayangkan suatu lagu atau video clip, mereka mensyaratkan penyanyi atau band harus populer di radio dulu sebelum tampil di acara mereka.
Kira-kira beginilah prosedur standar produksi suatu album :
- Label memeriksa cd demo atau rekomendasi yang masuk
- Label memanggil penyanyi/band yang dinilai layak untuk audisi
- Bila penyanyi/band dinilai memenuhi kriteria tertentu dan dinilai layak jual maka dipanggil lagi untuk negosiasi kontrak
- Dilakukan penandatanganan kontrak untuk jangka waktu atau jumlah album tertentu
- Pemilihan lagu single bila artis belum punya lagu sendiri
- Uji coba single dengan musik sementara, misalnya dengan iringan piano, gitar atau band lengkap kecuali artis sudah punya contoh single
- Bila contoh single disetujui Manajemen maka disiapkan materi rekaman sesungguhnya dan secara paralel disusun strategi pemasarannya
- Pembuatan musik (aransemen, tracking, mixing, dll)
- Pengisian vokal artis
- Finishing rekaman (Mastering)
- Launching & promo single dengan konferensi pers & mengundang radio serta mengirim lagu ke radio-radio. Juga dilakukan pendaftaran RBT
- Bila sambutan pendengar radio baik dan lagu bisa menembus top chart dan penjualan RBT juga baik maka dilakukan pembuatan video clip
- Mengirim video clip ke stasiun TV dan melakukan pendekatan agar video clip atau artis dapat kesempatan tampil di TV
- Bila sambutan penikmat musik baik maka disiapkan produksi album seperti pada step nomor 5-10 termasuk desain cover CD
- Setelah master album siap maka mengundang pihak radio untuk mengevaluasi materi album
- Dari masukan dari pihak radio dilakukan perbaikan dan penentuan single berikutnya serta urutan lagu dalam album
- Setelah Master siap maka mulai dilakukan proses produksi CD/kaset dan distribusi ke pasaran
- Dilakukan Launching dan promosi Album
- Bila penjualan album baik maka dibuat video clip kedua, ketiga dan seterusnya.
Darimana Label mendapatkan keuntungan ?
1. Penjualan CD/kaset
Untuk pendatang baru, misalnya bila kesuksesan penjualan sedang-sedang saja, maka dari 25 ribu CD/kaset yang dijual jika laku 20 ribu saja sudah sangat baik ditengah kondisi pembajakan yang menggila. Misalnya Label dapat untung Rp. 15 ribu per CD/kaset maka total keuntungan adalah Rp. 300 juta.
Jangan terkecoh jika suatu Label memberikan penghargaan Platinum atas terjualnya 1 juta CD/kaset. Bisa jadi itu hanya akal-akalan strategi promosi karena sangat jarang terjadi penjualan menembus angka 1 juta untuk artis ternama sekalipun.
2. Penjualan Ring Back Tone (RBT)
Suatu Major Label Indonesia mengaku mendapat sekitar Rp. 3.000/lagu/bulan dari tiap pengunduhan RBT setelah pajak dan berbagi dengan perusahaan content provider dan presentasi artis
vernalis situmeang
Komentar